Detail Cantuman Kembali

XML

Faktor Penyebab Kejadian Penyakit Kulit Dermatitis kontak Iritan Pada Pekerja Industri Tahu


Berdasarkan penelitian WHO dalam Depkes (2008), pada pekerja tentang penyakit akibat kerja di 5 benua tahun 1999, memperlihatkan bahwa dermatosis akibat kerja terdapat sebanyak 10%. Menurut Diepgen & Coenraands (1999), dermatitis kontak akibat kerja menempati urutan pertama dari seluruh penyakit akibat kerja di banyak Negara. Tingkat kejadian berkisar Antara 0,5-1,9 kasus per 1000 pekerja penuh waktu per tahun. Hal ini juga menyumbang 95% dari semua penyakit kulit akibat kerja yang dilaporkan. Pada studi epidemiologi, Indonesia memperlihatkan bahwa 97% dari 389 kasus adalah dermatitis kontak, dimana 66,3% diantaranya adalah dermatitis kontak iritan dan 33,7% adalah dermatitis kontak alergi.
Jenis penelitian ini adalah literatur review dengan memakai systematic review, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang terkena dermatitis kontak iritan pada pekerja tahu dengan sampel minimal 30 pekerja.
Terdapat hubungan antara lamanya kontak dengan zat kimia dengan dermatitis kontak iritan pada pekerja tahu dilihat dari beberapa penelitian yang menyatakan bahwa pekerja tahu yang terkena dermatitis kontak iritan diakibatkan oleh zat kimia dengan lama kontak > 2 jam.
Simpulan dalam penelitian ini yaitu semakin lama berkontak dengan bahan kimia > 2 jam maka akan semakin merusak sel kulit lapisan yang lebih dalam dan memudahkan untuk terjadinya dermatitis kontak iritan pada pekerja tahu.

Atiroh
Retno Susanto - Personal Name
Rudiansyah - Personal Name
Atiroh - Personal Name
610.5
610.5
Text
STIKes Indramayu
2020
LOADING LIST...
LOADING LIST...